Minggu - 16 November 2008,
Panas yang menyengat kota Banjarmasin membuat kami para penghuni kost2an Arjuna agak sedikit gerah. Tinggal dikost2an dengan suhu yg lumayan panasnya terpaksa membuat kami mau tidak mau harus meninggalkan kost2an. siang itu, sebenarnya langit tidak begitu cerah bahkan masih ada segumpalan awan yg menghiasai atap Banjarmasin apalagi semalam sebelumnya kota yg berjuluk kota seribu sungai ini diguyur hujan. hmm... akhir2 ini agak aneh memang 'iklim' di Banjarmasin. sehari saja, 2 musim datang silih berganti. Pagi hujan deras, siangnya panas minta ampun.

Setelah sukses meminjam kendaraan kantor, akhirnya kami berencana untuk 'pergi' dari Banjarmasin, mencari suasana yg adem. karena mobilnya dipinjam pada minggu siang, jd kami mencari tempat yg tidak begitu jauh dr kota Banjarmasin. sebuah tempat yg pernah kudatangi, sepertinya hanya ini tempat yg bagus...

wisata waduk Riam Kanan diDesa Aranio, Kabupaten Banjar - Kalsel.
tempatnya tidak begitu jauh, dari kota Banjarbaru hanya sekitar 26 Km jarak yang harus di tempuh. sedangkan Banjarmasin - Banjarbaru ditempuh kurang lebih 25 Km. setalah mendapati simpang empat bundaran Banjarbaru, jalur lurus yg kita ambil (jalur kiri menuju Martapura sedangkan jalur kanan ke arah Pleihari). Sepanjang jalan menuju desa Aranio kita akan mendapati pemandangan pegunungan. yang pasti lebih sejuk bila dibandingkan kota Banjarmasin. hanya saja jalan menuju desa Aranio masih dalan tahap perbaikan, belum lagi ditambah adanya mobil truk pengangkut tanah dan batu gunung yang membuat kita harus berhati-hati. Sebelum Desa Aranio, kita juga akan mendapati Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air. Tak heran jika waduk Riam Kanan ini digunakan sebagai potensi pembangkit listrik yg juga memasok listrik di area kalselteng.



Pulau Pinus I
Setelah sampai di desa Aranio, kita di haruskan membayar biaya retribusi sebesar Rp. 3000,- (ini agak aneh, padahal kunjungan yg pertamaku tidak dikenakan biaya masuk desa Aranio...ya..gpp lah, smoga hasil pungutannya digunkan dgn sebaik-baiknya :) ). setelah memarkirkan kendaraan, kami menuju dermaga untuk mencari perahu sewaan yang akan membawa kami menuju Pulau Pinus I. Dsini dibutuhkan trik untuk melobi harga perhau sewaan. harga pertama yg diberikan oleh penyewa perahu adalah sebesar Rp. 100.000,- untuk jalur pulang pergi. karena teman yg kami bawa ada yg 'asli' org banjar, jadi kita manfaatkan sebagai sang negosiator. akhirnya kami dapat harga pas 80 ribu untuk 7 orang PP. (kunjungan yang pertama hanya sebesar Rp. 70.000,- untuk 9 org PP. mungkin karena BBM naik, makanya harga juga jadi naik:p).

akhirnya perahu kami pun berlabuh dr dermaga desa menuju Pulau Pinus I. jaraknya kurang lebih 1 km. sekitar 15 - 20 menit akhirnya perahu yang kami tumpangi bersandar di 'pelabuhan' kecil pulau pinus.

pulau yang tidak begitu luas namun sesuai namanya "Pulau Pinus", pulau ini memang terdapat pohon pinus yg tumbuh subur didalamnya. hutan pinus mini. dikawasan ini berdiri 2 tenda kecil yg didirikan oleh pedagang yg mendiami pulau sekitarr pulau pinus. Tenda ini kami gunakan untuk melepas lelah sejenak sambil menikmati teh bertabur es (se teh maksudnya...) dan beberapa makan ringan, selain itu interaksi dengan Ibu penjual pun begitu sengitnya, mulai dr pertanyaan keberadaan pulau sampai anak gadis ibu yg duduk menemani ibu sedari pagi tadi, terlihat dr wajahnya yg lesu. hehehe...




setelah melepas lelah, kami sempatkan untuk mengabadikan pulau mini yg indah ini dengan camdig can**. Hampir seluruh penjurunya kami 'capture'. Kami pun menelusuri jalan setapak yg menuju 'pantai' kecil di ujung pulau. hmm..'pantai' ini tidak begitu luas, mungkin sekitar 10 meter persegi. dari sini tampak pegunungan meratus yg berselimuti kabut lebat. tampak juga pulau-pulau lain disebarang sana baik yang berpenghuni maupun tidak. entah kenapa masyarakat dsini tidak mendiami semua pulau yang ada, justru mereka lebih memilih pulau2 yang jauh yang jaraknya dr dermaga desa Aranio ditempuh dengan waktu 2-3 jam lebih menggunakan perahu.



mengabadikan gambar...ini tidak boleh terlewat, karen cerita ini bisa dianggap benar jika ada buktinya :D. kami pun tak melewatkannya, segala hal yg kami anggap 'unik' pasti kami mengabadikannya. setelah puas bermain di pantai mini, kami pun bergegas untuk kembali. jalan setapak kami lalui kembali, ya..mau tidak mau karena hanya ini jalan satu2nya. sekali lagi kami mampir di tenda untuk melepas lelah kami (lagi...). melihat kondisi langit yg sepertinya tidak bersahabat, kami pun beranjak kembali ke desa Aranio. Perahu yg kami tumpangi tadi, mengantar kami kembali pulang. diatas perahupun kami tak luput dr pengambilan gambar bak model seraya menikmati pemandangan pinggiran waduk yg diisi dengan hamparan pembudidayaan ikan oleh masyarakat setempat. ada pula beberapa kediaman warga yg terapung diatas air. hmm...sepertinya tidak ada kata "mabuk air" dikamus mereka.

Setelah perahu kami merapat, kami langsung menuju mobil yg diparkir tidak jauh dr dermaga, tp sebelum berangkat kami menikmati 'bakso' yg dijual di emperan jalan. rasa lapar kami datang (lagi....). kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali pulang.

Pemandian.
Sewaktu pergi tadi, kami sempat melihat keramaian di pinggiran jalan. kami hanya mampir sebentar untuk melihat ada apa gerangan disana. ternyata disana ada pemandian. seperti air terjun hanya saja tidak terlalu tinggi dan terlihat seperti tumpukan2 batu yang menghalangi sungai yg mengalir dr waduk Riam Kanan. Nah, setelah pulang dr Pulau Pinus, kami pun mampir. biaya masuk kepemandian itu dikenakan Rp. 2000,- per org. berhubung hari minggu, jd banyak wisatawan lokal yg datang. tempat pemandian yg kecil harus menanggung banyak org. hmm..kami hanya melihat-melihat sampai akhirnya ada ruang untuk kami. ya..seperti biasa, momen ini tidak kami lewatkan untuk mengabadikannya...namun..batre camdig habis, hmm..untung masih ada camdig cadangan yg bermerk Pantech. Belum puas menikmati sejuknya air yg membasahi kaki-kaki kami...langit kembali menampakkan ketidakbersahabatannya, kali ini bukan hanya gertakan. hujanpun turun...dengan derasnya, sontak org2 dipemandian berhamburan untuk mencari tempat berteduh, begitu juga kami yg berlarian menuju mobil yg terparkir lumayan jauh :D.




hmm....
tadi pagi kami kegerahan karena panas, sorenya kami harus kehujanan. Apakah ini pengaruh global warming?? mengingat kalimantan merupakan salah satu target illegal logging...
tanpa terus memikirkan itu kami pun menuju banjarmasin dengan penuh 'keramian' diatas mobil...esok dengan segala kesibukan akan menjumpai kami...insyaAllah dengan itu kami masih diberi umur panjang untuk menikmati keagunganNya yg lain.



ini hasil jepretan pulau pinus saat ptama kali kesana. juga bersama teman2 kost. gambar ini diambil tanggal 20 April 2008.






Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda