Kotabaru gunungnya bamega

Beberapa bulan yang lalu tepatnya pertengahan bulam Mei 2008, saya pekerjaan di Batulicin – Kotabaru untuk melakukan troubleshooting perangkat perusahaan tempatku bekerja yang digunakan oleh salah satu vendor telekomunikasi di Indonesia. Awalnya sempat berpikir untuk kesana mengingat perjalanan yang akan ditempuh memakan waktu sekitar 6 jam perjalanan darat dari kota Banjarmasin. Belum lagi kondisi jalan yang sangat tidak bersahabat. Sekitar 3 jam perjalanan pertama, kita akan mendapati jalan yang masih bagus namun setelahnya yakni didaerah Satui atau Sei Danau jalan yang akan dilalui masih dalam tahap perbaikan sehingga masih banyak jalan rusak. Ada baiknya jika ingin istirahat dimobil maka tidurlah pada 3 jam pertama setelah itu beriap-siaplah akan guncangan yang akan didapati. Sepertinya situasi seperti ini dihindari bagi orang yang mudah mengalami mual atau muntah ketika melakukan perjalanan darat dan menempuh jarak yang panjang.

Seperti perjalanananku sebelumnya, kami bertolak dari banjarmasin menuju Batulicin sekitar jam 10 malam. Hal ini kami lakukan agar sampai di Batulicin pada waktu shubuh, jadi kami dapat melanjutkan pekerjaan pada pagi harinya. Yah..agak melelahkan memang, namun kami harus mengefisienkan waktu. Belum lagi kami harus menyebrang menggunakan kapal feri ke Kotabaru yang akan menyita waktu kami untuk menunggu, mengantri :(.

Batulicin
Pukul 3 pagi kami sudah tiba di Batulicin, hmm…driver yang membawaku sepertinya sudah menguasai jalan, kami sampai sejam lebih awal. Kami langsung mencari penginapan karena mata kami sudah terasa berat. Beberapa Hotel yang ada di Batulicin sepertinya sudah penuh, kami masih berkeliling mencari hotel yang masih tersedia kamar kosong. Hotel Dewi, walaupun berkelas melati namun hanya hotel ini yang masih tersisa beberapa kamar kosong. Akhirnya kami pilih yang sesuai dengan harga standar kantor (kalo kelas Melati sih, jelas kamar yang VIP nih…hehehe).

Belum puas mata ini terpejam, HP ini berbunyi. Sebuah panggilan masuk yang datangnya dari Banjarmasin. Salah satu enjiner operator telekomunikasi menghubungiku pagi-pagi padahal ini masih jam 5 pagi. Hmm..ku acuhkan saja telponnya, silent mode-kan dan kembali tidur. Orang ini tak habis akal, gagal menghubungiku rupanya ia menghubungi driverku. Ia membangunkanku karena katanya ada perihal penting. Akhirnya dengan terpaksa saya meladeni panggilannya. “BTS di Kotabaru mati, segera kesana untuk menanganinya” suara memohon keluar dari handphone yang sedang ku pegang. “ok, setelah sholat shubuh kami kesana” pintaku. Setelah sholat kami bergegas kepelabuhan untuk meyebrang ke Kotabaru. Wah…ada yang aneh disini, pelabuhan masih kosong dengan kendaraan yang akan menyebrang. Disisi dermaga juga terlihat enjiner kapal masih sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Seseorang petugas pelabuhan mengatakan bahwa pelabuhan ini beroperasi paling cepat jam 7 pagi. Ya elah... sekarang masih jam 6 pagi, kami masih punya waktu sejam lagi. Padahal kami belum menikmati makan pagi dari hotel. Akhirnya kami singgah sejenak di warung untuk menyantap nasi kuning.



Lewat Pukul 7 kami kembali kepelabuhan. Ternyata sudah banyak kendaraan yang mengantri untuk menyebrang. Sial, sepertinya kami akan berangkat pada sesi kedua, itu berarti kami harus menunggu kapal yang satunya yang datang dari pelabuhan Kotabaru. Sembari menunggu saya pun tertidur didalam mobil.

Kotabaru
Kotabaru gunungnya Bamega
Bamega umbak manampur di sala karang
Umbak manampur di sala karang
Batamu lawanlah adinda
Adinda iman di dada rasa malayang
Iman di dada rasa malayang
Pisang silat tanamlah babaris
Babaris tabang pang bamban kuhalangakan
Tabang pang bamban kuhalangakan
Bahalat gununglah babaris
Babaris hatiku dandam kusalangakan
Hatiku dandam kusalangakan
Burung binti batiti di batang
Di batang si batang buluh kuning manggading
Si batang buluh kuning manggading
Kacilangan lampulah di kapal
Di kapal anak Walanda main komidi
Anak Walanda main komidi
Malam tadi bamimpilah datang
Rasa datang rasa bapaluk lawan si ading
Rasa bapaluk lawan si ading
Kasiangan guringlah sabantal
Sabantal tangan ka dada hidung ka pipi
Tangan ka dada hidung ka pipi

Itulah sepenggal lagu yang menggambarkan Kotabaru. Lagu yang berirama melayu ini dulunya pernah tenar. Namun selama di Kotabaru, sy tidak lagi pernah mendengar lagu ini didendangkan. Hanya saja sy mengingat lagu ini tatkala menginjakkan kaki di Pulau Laut dimana kota Kotabaru berada.

Pukul 10 pagi, kapal feri yang membawa kami akhirnya merapat di Pulau Laut tepatnya didaerah Sei Pasir. Kami harus melanjutkan perjalanan darat sekitar satu jam untuk mencapai kota Kotabaru. Selama Perjalanan kami selalu dihubungi oleh pihak operator. Mau bagaimana lagi, waktu menunggu kami yang menghambatkami cepat sampai kesite. “ini sudah lebih dari 4 jam matinya, harus segera ditangani” ucapnya. “ok, pak! Kami segera meluncur ke TKP ;)” jawabku dengan nada santai. Mendengar pembicaraan kami, sang driver pun menancap gas mobil. Kendaraan kami pun melesat cepat menuju Kotabaru. Pukul 11 kurang 45 menit kami sudah tiba di site. Saya masuk dan mengamati perangkat didalamnya. Hmm..rupanya bukan karena perangkatnya yang terjadi gangguan namun didaerah sini sedang mengalamai pemadaman listrik bergilir dan menurut info dari masyarakat setempat, pemadaman mulai jam 11 semalam tadi dan sampai saat ini belum menyala. Pemadaman listrik didaerah ini cukup parah, bagaimana tidak mennurut penuturan warga setempat pemadaman listrik biasanya berlangusng lama. Paling cepat mencapai sekitar 5 jam dan paling lama seharian. Hmm…wajar saja BTSnya mati dari tadi subuh hal ini dikarenakan batre untuk membackup sudah habis kemampuan mensuplainya yakni sekitar 5 jam. Kalo sudah begini tidak ada jalan lain kecuali menggunakan generator atau genset. Tapi kami tidak membawanya dan itu bukan bagian dari pekerjaanku :D. Orang-orang operator akhirnya mengerti dan menerima alasannya, hanya saja dia memintaku untuk membuat surat pernyataan dari PLN Kotabaru bahwa didaerah setempat telah mengalamai pemadaman listrik selama berjam-jam. It’s okay!!

Setelah urusan selesai kami menuju daerah Berangas yag berada disebelah utara kotabaru atau sekitar 1 jam perjalanan dari Kotabaru untuk mengambil beberapa perangkat yang akan kami digunakan untuk pekerjaan troubleshooting di site Batulicin.

Pantai Sarangtiung
Sepanjang jalan menuju Berangas dari Kotabaru kita akan melewati pinggiran pantai. Salah satu objek wisata di Pulau Laut adalah Pantai Sarangtiung yang berjarak sekitar 10 km dari Kotabaru. Dan pantai ini akan kita lewati ketika menuju Berangas. Pantai indah ini menyajikan pemandangan yang tidak kalah asiknya dengan pantai-pantai lain. Pantai ini juga terlihat masih alami dan bersih. Tak jarang orang-orang dari banjarmasin dan batulicin menyempatkan waktu mereka diakhir pekan untuk mengunjungi pantai ini.



Karena keburu waktu kami hanya mampir setelah dari Berangas disalah satu pinggiran pantai Sarangtiung, mask daerah ini tidak dikenakan biaya karena terletak tepat dipinggir jalan. Kami pun berhenti sejenak untuk mengabadikan beberapa keindahan pantai sarangtiung. Sebenarnya ada yang lebih bagus lagi, sekitar 500 m dari tempat kami mengambil gambar yang ramai didatangi oleh para wisatawan. Masuk kedaerah pantai ini dikenakan biaya oleh masyarakat setempat, biaya parkir dan biaya administrasi untuk kepentingan pantai juga tentunya. Mengabadikan pinggiran pantai yang kami singgahi ini sudah cukup bagiku, belum lagi diburu waktu lantaran harus menyelesaikan pekerjaan di Batulicin (yah…harus sesuai progress).

Paggilan dari HPku kembali terdengar, lagi-lagi dari enjiner operator. Listrik sudah menyala di site Kotabaru hanya saja masih ada beberapa masalah disana. Terpaksa kami harus menyelasikan dulu berhubung kami masih berada di Kotabaru, Pulau laut Rupanya pekerjaan ini memerlukan banyak waktu, sampai sore kami harus melakukan trobleshoting ini. Karena sudah sore, terpaksa pekerjaan di Batulicin akan kami laksanakan besok dan kami menunggu jangan sampai terjadi gangguan lagi di site Kotabaru. Kami menunggunya di pinggiran laut Kotabaru, g dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Pantai Siring.

Pantai Siring.
Pantai ini berada dipusat kota tepat didepan kantor Bupati Kotabaru. Tempat ini ramai dipenuhi masyarakat kotabaru sebagai tempat berkumpul atau melepas lelah sejenak. Anak muda Kotabaru pun memanfaatkan tempat ini sebagai tempat tongkrongan mereka. Berbagai jajanan pun banyak tersedia disini, hanya saja harga yang ditawarkan lumayan menguras isi dompet. Jadi harus pintar menghemat bila mencoba wisata kuliner disini keculai jika kalian memilki persediaan yang tebal didalam dompet :p. makanan yang disuguhkan kebanyakan masakan sari laut dan beberapa jajanan pasar pada umumnya. Kami hanya menikmati es kelapa muda yang menjadi minuman favoritku sembari menikmati matahari sore hari yang mulai meredup. Sungguh indah. Sekali lagi, momen cantik ini sy abadikan dgn camdig kepunyaan kantor :D.



Lepas maghrib dan makan malam, kami pun beranjak menuju pelabuhan untuk kembali menyebrang menuju Batulicin. Sesampai didaerah pelabuhan, rupanya antrian panjang sedang terjadi. kami dapat antrian diluar pelabuhan. Wajar saja, pada hari itu adalah hari jumat yang kebanyakan pendatang mulai kembali pulang. Membludaknya calon penumpang juga diakaibatkan karena kapal feri yang tersedia juga berkurang. Yang biasanya berjumlah 3 buah, kini hanya tinggal 2 saja. Yang satu sedang dalam perawatan di Surabaya. Hmm..sepertinya ini menja waktu yang panjang untuk menunggu. Pukul 9 malam kami belum masuk ke dalam parkiran pelabuhan, kami masih menunggu. Setalh jam 10 akhirnya kami sudah masuk dan masih tetap mengantri di parkiran untuk menyebrang. Kapal feri silih berganti berdatangan, namun kendaraan kami tak kunjung disuruh naik kekapal lantaran masih banyaknya antrian kendaraan didepan kami.

Waktu menunjukkan pukul 1 dini hari, sepertinya kendaraan kami akan dapat giliran masuk kekapal feri. Saya sempat tertidur. Kebisingan suara truk didepan kami memaksaku untuk membuka mata. Hmm..akhirnya kami bias menyebrang. Namun, petugas pelabuhan mengumumkan bahwa pengoperasian kapal feri akan dilanjutkan besok, berhubung sudah jam 1 lewat dan mereka juga harus beristirahat. Hmm…tidak profesional pikirku. Hmm..tidak apa-apa, kali ini kami yang mengalah. Saya memperbaiki kursi didalam mobil dan membuat senyaman mungkin untuk kembali tidur. Malam ini menjadi malam yang panjang, seharusnya kami tidur dikasur hotel yang empuk harus rela tidur dikursi mobil. Inilah tuntutan pekerjaan. Selama menikmatinya ya jalanai saja :D.

Pukul 7 pagi kahirnya kapal pertama dating. Setelah membongkar muatan akhirnya kami dipersilahkan masuk kedalam kapal. Namun saya tetap berada didalam mobil selama kapal menyeberangi lautan. Kembali tidur (:.

Kami tiba di Batulicin pukul 8 lewat. Kami langsung menuju Hotel yang telah kami pesan sebelumnya. Sampai-sampai orang hotel berkata “sayang sekali, sudah pesan Hotel dengan kamar VIP namun tidak ditempati juga”. Ya…saya langsung membaringkan badan ini kepembaringan yang empuk. Kembali tidur. Puas tidur selama kurang lebih 1 jam, saya bergegas mempersiapkan diri untuk kembali bekerja. Setelah sarapan pagi yang disediakan oleh hotel, kami langsung check out dan menuju site batulicin karena setelah urusan selesai kami langsung cabut menuju banjarmasin.

Diluar dugaan pekerjaan kami di Batulicin hanya memakan waktu setangah jam saja. Takut kenapa-kenapa kami menunggu sampai siang. Setelah berkomunikasi dengan enjiner yang berada di ruang control di Banjarmasin, sudah dipastikan bahwa “PROBLEM SOLVED..!!”. akhirnya kami bisa kembali ke Banjarmasin. Setelah makan siang, sekali lagi saya pastikan dengan berkomunikasi dengan enjiner di ruang kontrol bahwa masalah sudah benar-benar aman. Dan akhirnya kami langsung cabut menuju Banjarmasin.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda